Thursday 15 December 2016

"Orang Pintar Minum Tolak Angin" - Sebuah Jargon Jamu Modern dan Misteri yang Ada Di Belakangnya

DISCLAIMER: penulis adalah orang biasa, seperti kamu, yang senang sekali berkomentar. penulis tidak memiliki latar belakang pengetahuan sejarah apalagi rekayasa marketing produk.dengan membaca ini, kamu sudah rela memenuhi dan membuang waktu dari 24 jam-mu hari ini. Ingat! ga semua yang kamu baca itu bener..ok!? jadi jangan menyesal yaa setelah baca ini. Enjoy!

Tolak Angin dan Jargon "Saktinya"

Sebagai seorang yang tumbuh di era milenium, saya, mungkin kamu juga, sangat lekat dengan jargon "Orang Pintar Minum Tolak Angin".  Kenapa sakti? karena jargon yang bernada provokatif ini membuat banyak dari kamu yang lantas bertanya:

"kenapa sih, kok orang pintar minum tolak angin?" bertanya polos, atau
"jadi, kalau ga minum tolak angin, berarti gue ga pintar?" bertanya baper, atau
"iya tau deh yang pinterr,,banyak minum tolak angin sih.." aliran nyinyiriyah, atau
"jadi, karena aku ga minum tolak angin, kamu jadi ga mau sama aku??" err..ini kamu ya, mblo?

Tapi saya, ga kayak kamu, saya ga banyak bertanya. Alih-alih membuang energi untuk bertanya, lebih baik saya mencari asal mula kenapa akhirnya PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, iya itu nama lengkap Sido Muncul kalau kamu belum tahu, menggunakan jargon "Orang Pintar Minum Tolak Angin" pada iklannya di awal tahun 2000.

Definisi

Sebelum kamu membaca lebih lanjut, seperti biasa, ada baiknya saya jabarkan dahulu pengertian dari beberapa kata yang menjadi tema tulisan ini dengan tujuan agar kamu paham dimana level pemikiran saya, dan mau memahami cara berpikir saya. :)

"Orang", /O-rang/, tidak perlu dijelaskan ya, orang kamu juga udah pada tahu. orang saya juga males jelasinnya. Ya, kata "orang" entah sejak kapan bisa beralih fungsi menjadi kata ganti "lagipula".

"Pintar", /Pin-tar/, 2 suku kata. Kata ini adalah lawan kata dari bodoh dan juga adalah hadiah untuk orang rajin. Karena "rajin pangkal pandai pintar".

"Minum", /Mi-num/, adalah sebuah kata kerja untuk menjelaskan tindakan memasukan benda cair ke dalam mulut untuk kemudian menuju kerongkongan, lambung dan seterusnya.

"Tolak", /To-lak/, kata kerja, berarti sorong; dorong; yang bertujuan membuat sesuatu lebih jauh.

"Angin", /Ang-in/, bukan nama. Ini dalah kata kerja. Menurut pelajaran IPA yang saya dapat di kelas 2 SD, angin adalah udara yang bergerak.

"Tolak Angin", bersama-sama, adalah mengacu pada sebuah jamu modern yang pertama kali diformulasikan pada tahun 1941, oleh Ibu Rakhmat Sulistio. Ga percaya? cek aja di google, dasar kamu generasi Y yang tidak pernah puas!

"Jargon". /Jar-gon/, berarti pula slogan, adalah kosakata khusus yang digunakan dalam bidang tertentu.

"Jamu", /Ja-mu/, kata benda, adalah obat yang dibuat atau diramu dari akar-akaran, daun-daunan dan materi pendukung lainnya. Oh iya, kamu, maksudnya "akar-akaran" itu bukan akar bohongan ya. Tapi artinya, jenis-jenis akar. Plis deh, 2016 jangan becanda kayak gitu lagi ya. Malu ah.

Ok. Saya rasa semua kata khusus yang menjadi tema ini sudah saya definisikan. Dengan ini, saya harap kamu sudah berada pada level yang sama dengan pikiran saya.

So, mau tahu kenapa slogan nya adalah "Orang Pintar Minum Tolak Angin'? dan siapa sih orang pertama yang mencetuskannya? Ok. Simak tulisan di bawah.

Asal Mula Jargon "Orang Pintar Minum Tolak Angin"

Kamu udah siap mengetahui fakta ini?

Yakin? ah, saya kok kurang yakin kalau kamu sudah siap ya?

Ok deh, biar lebih menghayati, ada baiknya kamu juga tahu sejarah dari PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Sebagai perusahaan jamu yang memiliki market share tertinggi di industri jamu nasional, mungkin juga internasional, siapa yang sangka kalau PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ini sudah dirintis dari tahun 1930 di Solo oleh sepasang suami istri, Siem Thiam Hie dan Go Djing Nio (a.k.a Ibu Rakhmat Sulistio). Walaupun nama kedua pasang tersebut masih kalah saing dengan nama Nyonya Meneer, yang konon berdiri sedjak 1919.

Di tahun 1930, memang produknya bukan jamu, mereka masih berjualan roti, dengan nama Roti Muncul. Kamu ga percaya? ah kamu, cek google sana. kenapa sih ga percaya saya?

Namun, kegemaran Ibu Rakhmat dalam membuat dan mengolah jamu membuat tangannya menjadi mahir hingga pada 1935 mereka memutuskan untuk membuka usaha jamu pertama mereka di Yogyakarta. Waktu itu, belum ada jamu tolak angin. Butuh 5-6 tahun untuk membuat formula yang pas untuk jamu ini. Baru di tahun 1941, jamu legendaris ini muncul dengan nama Jamu Tujuh Angin. Ga percaya? ck, kenapa sih? bener lho..cek deh di google kalau ga percaya,

Udah ah, sepertinya kalau saya menulis yang benar itu, kamu ga percaya. Ya sudah, saya kasih tahu aja deh kenapa dan siapa yang membuat jargon legendaris tersebut.

Jadi, Kenapa Harus "Orang Pintar Minum Tolak Angin"?

Dengan ekspansi besar PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk di akhir tahun 90, manajemen kala itu berpikir harus ada terobosan yang membuat "jejak" Sido Muncul ini lekat di pasar dan bisa bersaing di industri jamu kala itu.

Dari hasil penelusuran kepada salah seorang sumber yang bisa tidak dipercaya, saya mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kamu selama ini.

Dan, hal yang hingga saat ini masih menjadi pertanyaan kamu, akan saya jawab! dengan cara yang sangat saya banget!

Biar seru, kita buat ilustrasinya..
---------------

Jakarta, di pertengahan tahun 2000.

Setelah melalui krisis moneter di tahun 1998, banyak industri yang mencoba bangkit. Salah satunya adalah Sido Muncul ini. Akhir tahun 2000 adalah target dimana mereka akan meresmikan pabrik baru seluas 30 hektar untuk ekspansi bisnis nya di industri jamu nasional. Maka dari itu, dibuatlah BOD meeting yang salah satunya adalah untuk membahas strategi menjadi pemilik market share tertinggi di industri ini. BOD meeting rahasia!

Meeting ini berjalan sangat alot, hingga salah satu BOD, yang tidak perlu saya sebutkan namanya, melontarkan pertanyaan

"Nyonya Meneer, sangat kuat berdirinya dengan jargon berdiri sedjak, kalau kita ingin penetrasi kuat di industri ini, kita harus bisa menciptakan itu. Sido Muncul harus bisa memberikan suatu kesan di pikiran konsumen"

ruangan hening..

lalu ada yang menjawab

"Bagaimana kalau kita mainkan image. Kita ambil public figure yang terkenal agar product ini semakin kuat melekat di ingatan masyarakat" bapak ini juga minta dirahasiakan namanya. orang saya bilang juga rahasia.

Bapak 1 kembali mejawab

"ok, image, public figure itu one thing. Saya mau kita punya jargon yang kuat. Seperti nike dengan just do it nya atau adidas dengan impossible is nothing nya.."

ruang kembali hening

"hmm, saya ada usul.." kata seorang bapak di ujung ruangan.

"ya, apa itu?" kata bapak 1

"bagaimana kalau jargonnya adalah "Orang Pintar Minum Tolak Angin""?

"mengapa begitu?" tanya bapak 1

"ya karena kalau orang tidak pintar, minum bungkusya"

hening..

udara tidak bergerak, ya memang..

kucing berhenti mengeong, karena sedang makan..

Sapi tidak lagi mengeluarkan susu, karena jantan..

dan kamu, sedang kesal karena sudah membuang 5 menit mu yang berharga. :)

udah ya, capek nih ngarangnya. Mau kerja lagi.

Sesuai anjuran Bim-Bim Slank Presiden kita. Kerja! Kerja! Kerja!

Ciao!

Thursday 8 December 2016

Young Lex, Arogansi Generasi Y dan Kebangkitan Hip Hop Indonesia!

DISCLAIMER: penulis adalah orang biasa yang tidak terlalu mengerti musik dan juga bebal dalam perkembangan teknologi terkait dengan media sosial. tulisan ini dibuat hanya berdasarkan analisis dangkal yang dikombinasikan dengan cuplikan pengetahuan remeh yang teruji bersama waktu. dengan membaca ini kamu berarti sudah rela untuk sama-sama berpikir dangkal dalam melihat fenomena yang menjadi objek tulisan. ok? sip, aku dan kamu sudah sepakat. Enjoy!

Well.. saya sadar bahwa hype berita ini sudah lewat dan mungkin nama Young Lex saat ini pun sudah tenggelam bersama isu-isu terkini lainnya. Namun, setelah membaca dan melihat aksi Young Lex ini di berbagai social media, dikombinasikan dengan pengalaman berinteraksi dengan Generasi Y, maka ada satu, eh ngga ding, banyak benang merah yang sepertinya saya dapat dan rasanya perlu dibagikan agar kamu bisa sama-sama berpikir dan memberikan feedback akan teori sok tahu yang saya dapat ini.

Definisi

Baiklah, sebelum memulai lebih lanjut, izinkan saya untuk membahas pengertian beberapa kata yang menjadi tema ini satu per satu agar kamu, yang punya pengetahuan lebih, bisa legowo untuk berpikir di level pemikiran yang sama rendahnya dengan saya. :)

"Young Lex", /Yong-lek/, adalah fenomena hip-hop Indonesia saat ini. Bukan, bukan karena karyanya terjual jutaan copy. Bukan juga karena menjuarai kontes menyanyi apalagi karena skill dan kepiawaannya merangkai lirik dan rapping. Young Lex menjadi fenomena karena berhasil "memaksa" sorot lampu panggung hip hop Indonesia diarahkan padanya.

"Arogansi", /aro-gan-si/, kata benda, adalah penamaan lain dari kesombongan dan keangkuhan.

"Generasi", /ge-ne-ra-si/, kata benda, 1 sekalian orang yg kira-kira sama waktu hidupnya; angkatan; turunan; 2 masa orang-orang satu angkatan hidup.

"Generasi Y", /ge-ne-ra-si + Y/, sama dengan di atas, hanya saja ditambahkan Y. Masih belum ngerti? kamu ini. Baiklah, Y, adalah huruf yang berada pada urutan nomor 25. Kasihan dia, anak bungsu ga jadi. -_-

Gimana? sudah cukup ya definisinya? kita sudah ada di level pemikiran yang sama ya. Belum? apalagi yang kamu mau tahu? Oh, kamu ga terima definisi dari "Generasi Y" di atas? ok, baiklah. Kalau itu ga cukup buat kamu, dan memang ga akan pernah cukup, izinkan saya menuliskan penjabaran di bawah. Dasar kamu generasi Y!

Generasi Y

Istilah ini muncul dari teori generasi yang diungkapkan oleh Strauss-Howe. Walaupun teori ini mendapatkan banyak kritik dari para ahli sejarah dan psikologi, namun ternyata di beberapa kesempatan apa yang diangkat oleh Strauss-Howe ini terjadi.



Generasi Y, dalam deret teori generasi-nya Strauss-Howe merupakan daftar ke-5 dari 6 kategori generasi yang mereka petakan. Walaupun pada awalnya basis teori ini adalah peristiwa sejarah di Amerika, namun dengan berkembangnya zaman, ternyata perilaku manusia di beberapa negara berbeda pun menunjukan trend perkembangan yang sama.

Dalam kategori yang dikeluarkan oleh Strauss-Howe, Generasi Y adalah mereka-mereka yang dengan tahun kelahiran di antara 1982 - 2004. Dari apa yang Strauss-Howe temukan, latar belakang keluarga dan lingkungan yang kondusif membuat Generasi Y secara general memiliki perilaku sebagai berikut:

  • Generasi Y cenderung tidak memiliki rencana jangka panjang. Yang ada dalam peta hidup mereka ada beberapa runtutan rencana jangka pendek dengan target yang dapat mereka capai.
  • Alih-alih mengejar kemapanan harta, Generasi Y lebih membutuhkan pengakuan dalam karirnya. Kebersamaan dan kontribusi sosial lebih mereka cari dibandingkan harta. Maka tidak heran, sesuatu yang berbasis komunitas tumbuh subur saat ini. crowd-funding macem kickstarter lah, aduan terorganisasi seperti change.org dan yang sejenis dengan itu,
  • Generasi Y, sebelum menemukan "lingkaran sosialnya" cenderung membutuhkan bimbingan seorang mentor. Maka tidak heran, Generasi Y ini cenderung menjadi kutu loncat hingga ia mendapatkan mentor yang tepat.
  • Generasi Y tumbuh saat teknologi komunikasi sudah menjadi hype, jadi tidak mengherankan jika mereka ahli dan malah cenderung menjadi sangat bergantung pada teknologi ini.

Lalu, Apa Hubungan Young Lex Dengan Arogansi Generasi Y?

Sebelum saya lanjutkan, tolong buang jauh pendapatmu kalau saya ini kepo. Ngga sama sekali. Saya cuma sekali ketik nama Young Lex di kolom search nya google. Voila! Muncul deh. Jadi, google tuh yang sebenernya kepo. Hfffttt.

Lanjut ya..

Young Lex, lahir di tahun 1992. Dalam teori Strauss-Howe, anak ini, sama seperti kamu, juga adalah Generasi Y. Dia adalah pribadi yang sangat ingin diperhatikan. Arogansi nya Generasi Y adalah soal pengakuan. Apa yang terjadi pada hidupnya di masa lalu, akan menambah kuat keinginan untuk diperhatikan. Sangat kuat sehingga menjadi sebuah Arogansi.

Dalam interview nya, walaupun sebenernya saya tidak paham apa yang ada di kepalanya saat mengatakan itu, YL secara sadar mengakui kalau ia memang butuh pengakuan

Gue mengibaratkan dalam sebuah meeting, kalau lo kasih usul yang bagus dengan cara biasa, lo tidak akan diingat. Tetapi apa yang gue lakukan adalah lagi meeting gue sambit telur. Kuncinya adalah setelah pelemparan telur itu, orang akan mengingat gue. Itulah yang gue lakukan sekarang, gue "menampar" semua orang dan dari situ gue dapat spotlight.
Well, that works somehow. Mulai dari bagaimana dia memilih teman wolfpack youtubersnya, mengeluarkan single bersama Awkarin yang sedang hype ketika itu hingga statement kontroversial yang membawa legenda hip-hop Indonesia. Lihat sekarang, berapa views nya YL. Silahkan cek di SocialBlade dan kutuk dirimu juga karena sudah berpartisipasi menambah jumlah views nya.

YL bersama wolfpack-nya (diambil dari http://img.youtube.com/)

 

Kebangkitan Hip Hop Indonesia

Mungkin ada benarnya juga pameo "kalau di hip hop, elo ga bisa kaya" , di Indonesia sebenarnya banyak rapper yang ber-skill. Mulai dari Iwa K, atau Ucok Homicide yang "berteriak" dari bawah, Oka si MC semenjak SD, Ebeat beat A yang naik dari kontroversi kremlin sampai rapper battle Igor yang terkenal dengan Saykoji nya karena pendekatan yang pas dengan Generasi Y. Mereka mungkin kaya, tapi apa kaya dari hip hop nya? Saya belum pernah cari artikelnya sih, tapi ya setidaknya, apa yang "dijual" oleh YL dalam interview nya, dimana seolah-olah dia sudah jadi jatuh kaya, lumayan mengerenyitkan dahi para Generasi pendahulu. "Kok bikin video aja bisa kaya?" itu celotehan mereka. Padahal kan, dia ga tau kalau kontroversi video yang ditawarkan YL ini "agak berbeda" dengan budaya timur. And yes, this is the selling point nya.

Jika Saykoji naik karena dia memang melek teknologi sosial media dan berhasil memanfaatkan Kaskus dan beberapa event ketika itu selain dari soft diss lewat lagu "So What Gitu Lho", namun gaung hip hop seperti kasus YL ini, yang terdengar oleh orang awam, setidaknya saya, adalah ketika persoalan diss-diss an nya Kremlin. Waktu itu, semua nama sepertinya pengen juga ikut nebeng di panggung clash Kremlin dan Ebeat.

Sekarang, coba tengok video di youtube. Segala video lah di tag dengan "diss Young Lex" "Balasan untuk Young Lex" dan clickbait sejenisnya. Jadi, untuk beberapa orang, slip tounge nya YL ini menjadi jalan bagi mereka untuk dapat panggung juga dan views juga.

Apa ini yang disebut Anti-Hero?! Well, your call..

Udah lah yah, capek bahas YL. Kamu cek sendiri aja ya nanti. Ini mah cuma sekedar tulisan omong kosong dari saya yang suka berkomentar. Iya, seperti kamuu..

Udah yaa,,cabs,,jangan kangen! nanti susah kan..

Salam..an..

Thursday 22 September 2016

Fenomena "Selebritis" Media Sosial dan Pelajaran Yang Bisa Kita Ambil

DISCLAIMER: Penulis adalah orang biasa yang suka berkomentar tentang apa-apa yang sedang terjadi disekitarnya. Seperti kamu. Penulis tidak memiliki kapasitas untuk menilai kondisi kejiwaan seseorang. Seperti sebagian kamu. Tulisan ini murni isi kepala yang ingin ditumpahkan menjadi tulisan. supaya apa? ya supaya penulisa jadi senang. Semoga kamu juga bisa senang bacanya. Jangan baca tulisan ini dengan serius. Dengan membaca ini, berarti kamu sudah bersedia membagi space pikiranmu dengan pikiran penulis. Thanks! Enjoy


(diambil dari http://www.cyberalert.com/blog/wp-content)
Beberapa hari ini sedang ramai diberitakan tentang KPAI yang memberi masukan kepada KEMKOMINFO untuk menutup channel youtube dari seorang, eh tepatnya 2 orang ya. Eh, berapa orang sih? Ah, pasti kamu juga sudah tahu kan berita ini?.Jadi, saya tidak perlu tuliskan apa nama channel nya ya? Nah iya, itu kamu tahu. Awkarin dan Anya Geraldine. Eits,,nanti dulu, baca sampai selesai tulisan ini. Main langsung cari aja di google. Kamu ini. Ckckck..

Etapi, sok aja sih..mereka sepertinya memang lebih menarik untuk disaksikan dibanding tulisan ini. :(

Saya sebenarnya bukan jenis orang yang tertarik dengan berita seperti ini. Tapi ya, mau bagaimana lagi, gencarnya pemberitaan di media berita membuat nama dua perempuan tadi menjadi bahan perbincangan di meja kantor pagi hari, meja warung-warung makan di siang hari, dan obrolan pelepas penat di Transjakarta dan Kopaja. 100,000? 200,000? Well, media pasti menyumbang banyak untuk jumlah viewers di channel mereka.

Buatlah kontroversi yang bisa mengundang media bertanya-tanya. Lalu biarkan media memainkan charms nya. Voila! Dan jadilah kamu seorang selebritis.

Ah, sudahlah. Tidak ada waktu untuk saya berbicara serius. Mari, sesuai judul, izinkan saya untuk membahas fenomena ini dan pelajaran apa yang bisa kita ambil.

Definisi 

Sebelum membaca lebih jauh, izinkan saya untuk menjabarkan pengertian beberapa kata agar pengetahuan kita ada di level yang sama dan agar supaya kamu maklum dengan cara berpikir saya. Yakinlah, semua kemiripan nama, tempat dan kejadian, bisa dipastikan hanyalah kebetulan belaka.

“Fenomena”, /fe-no-me-na/, adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat 
diterangkan serta dinilai secara ilmiah.

“Selebritis”, /se-le-bri-tis/, adalah orang yang terkenal atau mahsyur. (mahsyur ya, bukan mansyur).

“Media”, /me-di-a/, adalah alat (sarana), penghubung, atau perantara. Dalam bahasan komunikasi, hal tersebut bisa berupa koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk.

“Sosial”, /so-si-al/ adalah sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat.

“Media Sosial” / adalah suatu alat (sarana) yang menjadi penghubung antara sesuatu hal yang berkenaan dengan masyarakat. Salah? Ah ya biarin aja, toh. Yang penting mah asik.

Ok, sudah komplit? Ah, belum ya? 

Baiklah, kita definisikan objeknya, Awkarin dan Anya.. Ah memang ini kan mau kamu? 
 



Karin Novilda a.k.a Awkarin

“Awkarin”, dibaca au-kah-wrin, adalah seorang perempuan muda yang sedang menjadi perbincangan karena video blog yang dia unggah di channel youtube-nya menjadi viral di kalangan anak muda. Iya, tentunya anak muda yang sering nonton youtube ya. Kayak kamu itu.

Perempuan yang punya nama asli Karin Novilda ini sebenarnya sudah cukup terkenal di jagad per-instagraman. Sebentar, kamu tau kan instagram itu apa? Hah? Ga tau..ckckck..itu loh, sejenis gallery foto online tempat kamu memamerkan makanan kamu, liburan kamu, gaya kamu dan dibales dengan “ingin putih, ingin tinggi..bla bla bla..” oleh seseorang yang bahkan kamu ga kenal. Ok, Skip.

Menurut sebuah sumber, dedek gemesh yang 3 tahun lalu menjadi peraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi dari Tanjung Pinang ini berhasil meraup 9 juta views di channel youtube-nya semenjak Maret 2016 kemarin. Puncak views/bulannya tercapai di bulan May 2016, yaitu dengan 4 juta views. 

Dengan hanya bermodalkan 6 video saja, dalam beberapa bulan, dedek ini bisa meraup (kurang lebih) US$ 9,000.00. Jangan kaget ya. ini masih konon lho..Dan sekarang, atau mungkin sehabis ini, kamu jadi penasaran dan jadi pengen liat channel nya yang...Ah..silahkan kamu nilai sendiri lah. Berbeda dengan beberapa youtuber yang memang melabeli diri mereka dengan sebutan content creator, kamu ga akan mendapatkan apa-apa selain hanya gelak tawa, drama dan sumpah serapah dari video dedek ini.

Lain dengan channel youtube nya, akun instagram dari dedek ini agak sedikit terkonsep. Karena, memang sebelum dia menjadi vlogger (video blogger) di youtube, dedek ini lebih dahulu terkenal di Instagram. Dan memang dia tahu how to earn money from it

Konon katanya, dedek ini bisa menghasilkan........ah, ngomong-ngomong ini saya sudah cukup banyak nulis soal dedek ini. Sudah cukup ya. Durasi otak mulai menipis ini. Kata-kata bisa habis dibahasan dedek ini. 

Kita kan mau bahas pelajaran yang bisa diambilnya. Kalau mau tahu lebih banyak soal dedek kayin, cek sendiri aja ya. Saya ga mau kalau kamu sampe nuduh saya ini orangnya kepo-an. 

Iya, iyaa..saya tahu. Kamu pasti minta juga Anya Geraldine untuk dibahas didefinisikan kan? Silahkan lanjut kalau gitu.


Anya Geraldine

Tidak seperti dedek karin yang menjadi viral di youtube karena video curhatannya pasca putus sama pacarnya (kek karet aja, putus -red), dedek Anya yang ternyata angkatan 2013 dan sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi ini menjadi perbincangan khalayak setelah video liburannya bersama pasangannya yang pendek ternyata belum diresmikan oleh negara. 

Ah, selain hal itu, tidak banyak info yang bisa digali dari dek Anya ini. Tapi, tapi, mungkin beberapa keterangan di bawah bisa cukup buat kamu ya.

"Enakeun.." komentar seorang pria yang sudah tidak lagi perjaka menikah, setelah melihat foto dan videonya.

"Kasian..dia kan lucu. Gemes-gemes gimana gitu.." kata seorang pekerja kantoran di meja sebelah yang sedang makan siang ini, mengomentari pelaporan KPAI untuk menutup channelnya.

"pacarnya pasti kaya!.." kata seorang jomblo kasian yang menonton video youtube dek Anya sambil makan mie instan kering.

"njir..pengen.." kata temennya si jomblo yang ikut nemenin nonton sambil berbagi bungkusan mie instan kering.

"anjirr..gitu doang..gua juga bisa" kata seorang karyawati yang tidak perlu lah kita sebut namanya.

"buseet..gede banget..anak-anak jaman sekarang gizinya bagus" ya, itu komentar mbak di sebelah saya tentang badannya Anya yang memang berpostur tinggi, jika tidak mau dibilang bongsor.

"Anya geraldine tuh punya apa aja sih? // punya pacar kaya!" overheard dari obrolan teman kerja di meja sebelah.

Ah sudahlah..cuma itu yang bisa didapat dari seorang Anya. Saya kan juga males nyarinya karena takut muncul di browsing history masih banyak kerjaan lain yang lebih penting.

----------------

Udah ya? kamu udah puas kan? mari kita lanjut ke Pelajaran yang bisa diambil ya.

1. Anak Jaman Sekarang Lebih Peka Teknologi

Ya. Suka atau tidak suka itulah faktanya. Teknologi, dengan segala kebaikan dan keburukannya, mungkin di beberapa kasus sudah bisa menggeser fungsi teman, pacar, bahkan orang tua. Apa yang harus dilakukan? Jadilah partner untuk teman kita, pasangan kita dan anak kita untuk bisa merasakan keseruan hidup di era teknologi ini bersama-sama.

2. Jadilah Idola Untuk Anak Kita

Di beberapa kasus, ketika seseorang kehilangan sosok orang tuanya sebagai idola pertama mereka, maka mereka akan mecari idola di tempat lain. Dan ketika itu terjadi, maka siap-siaplah kamu sebagai orang tua dipinggirkan dan tidak lagi dianggap.

3. Jadilah Sumber Pengetahuan Untuk Anak Kita

Anak-akan senang sekali jika semua pertanyaan nya dapat dijawab oleh orang tuanya. Jadilah sumber pengetahuan mereka. Jadilah orang yang pertama kali mengenalkan semua hal. Bimbinglah dia. Bahaslah semua hal. Tidak ada yang tabu ketika masuk ke dalam percakapan "orangtua dan anak". Hingga kelak jika saya, kamu, sudah meninggal, sang anak tidak akan goyah dan sudah tahu harus berbuat apa dan harus berserah pada siapa.

4. Berikanlah Mereka "Panggung" Ekspresinya

Semua orang, iya semua orang, butuh pengakuan. Temanmu, butuh pengakuan. Orang tuamu, butuh pengakuan. Pasanganmu, butuh pengakuan. Anakmu, terlebih anakmu, sangat butuh pengakuan. Sebelum semuanya terlambat, jadilah fans nya. Berikanlah mereka tepuk tangan mu. Eluk-eluk an lah mereka di "panggung" nya. Jangan hambat imajinasinya. Arahkanlah menjadi mimpi besar yang bisa berguna untuk orang banyak.

5. Ambil Hikmahnya.

Ya. Ambil hikmahnya. Kan semua kejadian, konon, ada hikmah dibaliknya. :)

------------------------

Udah ah. Udah disuruh kerja lagi nih..

Aku pergi dulu ya..awas, ga usah kangen. Nanti kan susah..